Tak Pantasnya Ada
Hai hai.....
Udah lama ngga nulis nih. Baru sibuk sih hehee
Well bulan-bulan ini pasti yang kelas 12, 9 sama kelas 6 lagi gencar-gencarnya belajar ya. Soalnya ada monster yang akan menyerang kita, dan monster ini ngga segan-segan menghadang kita dengan kata "TIDAK LULUS", huaaaaa seereeem. Yaps apa lagi sih kalau bukan Ujian Nasional (UN). Mungkin tahun ini untuk yang kelas 6 SD "agak enteng" ya, dikarenakan Ujian Nasional pada tahun ini pembuatan soal diserahkan peda daerahnya masing masing. Tapi tetep aja ada sedikit yang nyerempet UNnya juga, kelulusan ditentuin dari itu.
Kalau kita flashback dari tahun ke tahun, pelaksanaan Ujian Nasional ini banyak mengalamai kendala. Tahun kemarin, tahun 2013 pengiriman soal Ujian Nasional ke daerah-daerah mengalami keterlambatan, jumlah soal kurang, soal bocor dan lain-lain. Akhirnya siswa lah yang menjadi korban dari semua ketidak benarnya sistem ini. Hiks. Udah ngeri ngadepinnya, ditambah ada kejadian kaya gitu. Huaaa bisa gilaaa.. Oke ini lebay ahaha
Hm sampai sekarang pasti ada diantara kalian yang ngeluh dan bertanya-tanya, "buat apasih UN?" "gara-gara UN kebebasan ku terenggut. Aaa". Aduh pasti banyak banget yang merasa ngga nyaman dengan hal ini. Mungkin bukan hanya sekedar mengeluh ya, tapi sudah berbuat hal "abnormal". Ha? Maksudnya? Oke tenang-tenang. Jangan mikir yang macem-macem dulu. Hehehe
Abnornal disini maksudnya adalah, melakukan kegiatan yang ngga sewajarnya. Misal, nyanyi-nyanyi lagu dengan diganti beberapa lirik lagunya dengan kata UN, "lumpuhkan lah ingatan ku, hapuskanlah tentang UN. Hapuskan memori ku tentang UN" (ampun Gesha, ini hanya hiburan semata hiks hiks). Mungkin itu adalah taraf abnormal kelas bawah. Tapi kalau udah salah ngambil barang, dari mau ngambil sendok makan jadi ngambil sendok nasi atau manggil temen sampe triak-triak tenggorokan serak tapi salah nyebut nama??!! (mungkin aku mulai lelah), ini bisa dikatakan abnormal kelas menengah yang terjadi sedikit konsleting di bagian otak. Tapi bukan gila, serius deh bukan. Abnormal tahap atas adalah, ketidak singkronnya pemikiran kita dengan apa yang mau kita lakukan. Niatnya mau makan malah jadi ngambil handuk masuk kamar mandi, terus ngga sadar udah ngabisin sabun sebotol. (Oh God!! Aku masih waraasss). Belum lagi manggil guru masang muka unyu nan lugu, tapi salah nyebut nama -lagi-. Hiks ini lebih malu dari pada manggil temen. Keanggunan bisa turun 90% dan kecantikan bisa turun 95% (Ya Tuhan salah apa diriku. Hiks). Bebaskan akuuuu!!
Paham sebenarnya kalau UN itu untuk mengukur pendidikan Indonesia sejauh mana dan akan dibandingkan dengan negara lain. Tapi tolong lihat Pak Kemendikbud, apakah pantas ada Ujian Nasional dengan penggolongan soal yang sama namun siswa mengenyem pendidikan diatas fasilitas yang tidak sama? Ingin mengetahui mutu pendidikan namun pembangunan untuk pendidikan dari tahun-ketahun tidak ada perubahan.
Bandingkan saja sekolah-sekolah di Ibu Kota dengan sekolah-sekolah di Marauke sana, guru dapat dihitung hadirnya, medan yang dilalui siswa sangat membahayakan nyawa, ruang kelas yang ala kadarnya, bersekolah hanya beralas kulit, dan banyak perbandingan yang sangat jauh dari kata layak untuk menuntut ilmu.
Indonesia sejatinya sangat kaya, namun didiami oleh manusia yang teramat sangat memajukan gengsinya tanpa melihat realita yang ada. Tidak apalah ada Ujian Nasional, tapi perbakilah sarana dan prasarana terlebih dahulu, di atas Indonesia tercinta ini. _AR
Komentar
Posting Komentar